Mitos Gerhana Bulan – Mitos gerhana bulan kembali disorot setelah kemarin, 26 Mei 2021 terjadi fenomena gerhana bulan total. Kamu mungkin salah seorang yang menyaksikan fenomena langka itu. Disebut langka karena hanya terjadi 195 tahun sekali. Ketika gerhana bulan total, bulan akan tampak lebih besar dan lebih merah dari biasanya.
Ketika terjadi gerhana bulan atau fenomena sejenisnya seperti Supermoon, masih ada orang yang percaya bahwa kejadian itu membahayakan bagi ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu hamil diharuskan menjalani ritual tertentu untuk menghalau sial ketika bulan tertutup.
Ritual yang sering dijalankan ibu hamil ketika gerhana bulan terjadi adalah bersembunyi di bawah kasur. Hm, bagaimana ya penjelasan ilmiah mengenai hubungan gerhana bulan atau supermoon dengan kesehatan ibu hamil dan janin?
Apa iya mitos gerhana bulan berbahaya bagi ibu hamil? Yuk, simak jawabannya!
Mitos yang Harus Dilakukan Ketika Gerhana Bulan
Sebelumnya sudah disinggung bahwa ada ritual yang harus dilakukan ibu hamil ketika gerhana bulan jika ingin selamat. Ritual itu ada yang berupa mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, pergi ke luar rumah, dan menggunakan benda seperti gunting dan jarum.
Ibu hamil juga pantang memasak dan terkena sinar dari gerhana bulan. Ada juga yang menyarankan ibu hamil mandi ketika gerhana bulan selesai.
Risiko jika Melakukan Ritual Gerhana Bulan tanpa Pertimbangan
Mungkin ada alasan tertentu di balik ritual yang dilakukan. Tetapi, jangan lakukan mentah-mentah ya. Belum tentu ritual tersebut membuat janin sehat. Sebaliknya, dengan melakukan ritual tanpa pertimbangan, bisa jadi justru berbahaya bagi janin dan ibu hamil.
Salah satu ritual yang perlu kamu pertimbangkan adalah menggigit pecahan genteng dan masuk ke kolong tempat tidur. Coba deh dipikirkan, belum tentu genteng yang digigit higienis. Ritual ini bisa saja membuat ibu hamil diare atau mengalami masalah perut lainnya karena genteng kotor.
Selain itu, bersembunyi ke kolong tempat tidur dengan perut besar tentu susah. Pergerakan ibu hamil makin terbatas. Kalau tidak berhati-hati, mungkin ritual ini membuat ibu hamil terluka.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Mie Instan? Boleh, Tapi…
Mengumbar Kemesraan di Media Sosial, Boleh Tidak Ya?
Fakta Ilmiah Ritual Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil
Normal jika ibu hamil khawatir terhadap fenomena gerhana bulan atau matahari. Sudah pasti seorang calon ibu menginginkan semua yang terbaik untuk calon buah hatinya. Semua hal dilakukan demi si kecil lahir dalam kondisi sempurna.
Namun, kamu juga harus memerhatikan faktor keamanan dan maksud dari ritual-ritual yang ada tersebut. Sampai sekarang, belum ada penelitian yang bisa membuktikan efek gerhana bulan pada ibu yang sedang mengandung.
Bagi dunia sains, efek gerhana bulan atau matahari hanya mengurangi cahaya yang jatuh ke bumi. Tidak lebih dari itu. Apalagi sampai berpengaruh buruk pada kehamilan dan persalinan. Jadi, sebelum kamu mengikuti ritual-ritua tertentu, pastikan semuanya aman ya. Keselamatan kamu dan janin bukan bergantung pada ritual itu kok.
Gerhana Bulan Tidak Berbahaya untuk Ibu Hamil
Dengan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat, sudah bisa dipastikan bahwa gerhana bulan atau supermoon hanyalah fenomena alam biasa. Gerhana bulan terjadi karena sinar matahari menuju bulan terhalang bumi. Oleh karena itu, tidak masalah jika ibu hamil terkena sinar yang diakibatkan gerhana bulan. Kamu dan janin tetap aman kok.
Justru, yang membahayakan adalah ritual-ritual yang dilakukan ketika gerhana bulan seperti larangan makan dan minum. Jika ibu hamil tidak makan, dari mana bisa memperoleh nutrisi untuk tubuh dan janin?
Janin dalam Kandungan Aman Terlindungi
Kamu mungkin pernah mendengar kalau sinar gerhana bulan bisa membahayakan janin. Padahal, janin terlindung sempurna di dalam rahim.
Selama asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan janin bisa dialirkan dengan baik melalui plasnta, tidak akan ada masalah. Jadi, tidak ada hubungannya gerhana bulan dengan kondisi janin.
Hal-Hal yang Membuat Janin Cacat
Tanpa gerhana bulan atau matahari sekalipun, kecacatan janin bisa terjadi. Pada umumnya, cacat pada janin bisa disebabkan gangguan rahim, asupan nutrisi kurang, infeksi, atau ibu hamil mengidap penyakit tertentu. Bisa juga karena janin mengalami kelainan pada kromosomnya atau gangguan pada plasenta.
Jadi, selain karena kondisi-kondisi yang tadi disebutkan, mitos gerhana bulan berbahaya bagi ibu hamil hanyalah mitos. Tidak ada hubungan antara kesehatan ibu hamil atau janin dengan supermoon atau gerhana.
Kalau kamu kebetulan tinggal di daerah yang mempercayai mitos gerhana bulan berbahaya bagi ibu yang sedang mengandung, kamu bisa menjadi tempat lain sementara. Sebaiknya, kamu menghindari ritual tertentu yang justru bisa membahayakan.
Mitos gerhana bulan berbahaya bagi ibu hamil sebaiknya tidak lagi dipercaya ya. Ini hanyalah salah satu fenomena alam dari Sang Pencipta.