Menghadapi Balita Suka Memukul, Tetap Tenang dan Tetapkan Batasan

Menghadapi Balita Suka Memukul – Menghadapi balita suka memukul terkadang bikin pusing. Mungkin balita kesayanganmu termasuk agresif karena suka memukul atau menggigit orang lain. Perilaku demikian ternyata wajar lo. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan bahasa mereka mulai berkembang, memiliki keinginan kuat untuk mandiri, dan kontrol impuls belum sempurna. Karena itu, anak cenderung berperilaku fisik.

Meski wajar, bukan berarti perilaku ini dapat dibiarkan ya. Bagi orang lain, tentu hal ini tidak menyenangkan. Ada baiknya kamu mengajarkan anak mengenai cara mengemukakan perasaannya. Hm, bagaimana ya caranya?

Menghadapi Balita Suka Memukul Orang Lain

1. Tetap Tenang

hasil penelusuran terbaik artikel menghadapi balita suka memukul

Mungkin ini terdengar klasik tapi, cobalah untuk tetap tenang. Hindari berteriak, memukul, atau memberinya cap sebagai anak jahat. Tindakan ini tidak akan membuatnya menjadi lebih positif.

Bahkan, tindakanmu ini dapat membuatnya lebih gusar dan memberinya contoh baru untuk dicoba (berteriak). Jadi, bersikaplah tenang dan sabar kepadanya. Beri tahu bahwa kamu dapat mengendalikan emosi. Pilihan sikap ini akan lebih efektif dalam membantu balita belajar mengendalikan emosinya.

2. Tetapkan Batas yang Jelas

Akan lebih baik jika kamu segera menanggapi anak kapan pun dia bertindak agresif. Kamu perlu menghentikan anak dari situasi agresif tersebut secepat mungkin. Ketika anak memukul atau menggigit temannya, segera beritahu bahwa itu tidak baik.

Dengan begitu, anak akan belajar bersikap tenang dan menyadari bahwa ada konsekuensi dari tindakannya.

3. Perkuat Perilaku Baik

Menghadapi balita suka memukul selanjutnya adalah memperkuat perilaku baik. Perilaku baik yang diperkuat akan menumbuhkan perilaku positif. Hal ini dikarenakan anak dalam usia meniru sifat-sifat orang tuanya. Hindari memberi perhatian hanya ketika balita berperilaku buruk ya. Cobalah mengajarkan perilaku baik setiap saat.

Misalnya saja ketika anak meminta kamu atau ayahnya untuk mendorong ayunan anak bertanya kepada temannya untuk gantian bermain.

Cara sederhana ini bisa melatih anak untuk bersikap baik kepada orang lain di lingkungan sekitarnya. Jika selama bermain bersama anak dapat menahan diri untuk tidak menggigit atau memukul, beri anak pujian.

Mainan Balita Usia 3-5 Tahun, Cek Mana yang Tepat untuk Buah Hati

Desain Kamar Mandi Simpel dan Elegan, Bikin Rileks

4. Berikan Konsekuensi yang Masuk Akal

Kalau kamu mengajak anak ke pusat permainan dan melihat dia mulai jahil kepada teman-teman sebayanya, segera ajak anak keluar untuk menonton saja. Ajak aanak duduk dan berbicara mengenai sikapnya. Beri penjelasan dia bisa kembali bermain jika berhenti bersikap agresif.

Kamu juga bisa memberi pengandaian misalnya, “Jangan memukul teman ya. Apa kamu mau dipukul juga? Dipukul itu sakit. Kasihan kan?”

Anak mungkin belum punta kematangan kognitif untuk dapat memosisikan dirinya sebagai orang lain. Tapi akan bisa memahami konsekuensinya.

5. Konsisten Disiplin

Cobalah untuk selalu menanggapi sikap agresif anak dengan cara yang sama meskipun itu di tempat umum. Respons kamu yang sudah bisa dia prediksi akan menetapkan pola yang bisa dipelajari anak. Akhirnya, anak akan berpikir bahwa jika dirinya berkelakuan buruk, akan ada akibat yang didapat.

6. Ajari Alternatif

hasil penelusuran terbaik artikel menghadapi balita suka memukul ajarkan meminta maaf.

Ketika anak agresif, tunggu sampai dia tenang. Setelah itu, barulah tinjau kembali apa yang terjadi. Tanyakan pada buah hati apa yang membuatnya marah. Tekankan bahwa perasaan marah itu wajar tapi tidak boleh menunjukkannya dengan memukul, menendang, atau menggigit.

Dorong anak untuk menemukan cara merespons yang lebih efektif, misalnya memakai kata-kata untuk mengekspresikan dirinya atau meminta bantuan dari orang tuanya. Penting juga untuk mengajari anak untuk meminta maaf usai menyerang orang lain.

7. Mendampingi Anak Menonton Tayangan

Bisa jadi perilaku agresif anak dipicu dari tontonannya di rumah. Kamu tentu sering mendapati video atau acara di televisi mengandung adegan kekerasan bukan? Jadi, kamu harus mengetahui apa yang mereka tonton. Ketika muncul adegan kekerasan, segera katakan bahwa itu tidak baik.

8. Biarkan Anak Tetap Aktif

Perilaku agresif yang muncul pada anak bisa jadi dikarenakan rasa terkekang, ketakutan, atau emosi terpendam ketika bermain. Oleh karena itu, biarkan anak tetap aktif untuk mentalurkan energinya. Kalau buah hatimu termasuk anak yang bersemangat tinggi, beri banyak waktu utnuk bermain dan melakukan hal yang dia sukai. Tapi, tetap harus diawasi ya.

9. Jangan Ragu Minta Bantuan

Bisa jadi, perilaku agresif anak tidak bisa ditangani sendiri oleh orang tua. Oleh karena itu, kamu butuh bantuan dokter anak ketika:

  • Anak menjadi sangat agresif selama lebih dari beberapa minggu,
  • Anak sering menakuti atau membuat marah teman-temannya,
  • Anak sampai menyerang orang dewasa,
  • Upaya untuk mengekang perilaku agresifnya tidak banyak berpengaruh.

Berkonsultasi dengan ahli akan membantu kamu menentukan sumber masalah pribadi dan membantu anak untuk mengatasinya. Demikian 9 cara mengatasi balita suka memukul. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *