Cara Mengajak Anak Mengerjakan Tugas Rumah – Cara mengajak anak mengerjakan tugas rumah sebenarnya tidak sulit. Membiasakan anak untuk membantu tugas di rumah cukup penting. Akan tetapi, jangan semata-mata agar anak mengurangi beban tugas ibu di rumah ya. Tujuan mengajari anak mengerjakan tugas rumah lebih dari itu.
Manfaat Mengajak Anak Melakukan Tugas Rumah
Sebuah studi menunjukkan kelebihan mengajarkan pekerjaan rumah untuk anak-anak, berikut beberapa di antaranya:
Lebih Bahagia Ketika Dewasa
Anak yang terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah lebih mungkin menjadi orang dewasa yang bahagia, sehat, dan mandiri. Dalam sebuah penelitian Harvard pada 2010 menyimpulkan bahwa anak-anak yang memiliki tugas bernasib lebih baik di kemudian hari.
Belajar mandiri
Anak akan belajar mandiri selama dia mengerjakan tugas rumah sehingga dia akan mandiri ketika saatnya tinggal terpisah dari orang tua. Dia akan dengan mudah mengerjakan segala hal sendiri.
Belajar bertanggung jawab
Dengan melibatkan anak dalam tugas rumah tangga, mencegah anak tumbuh menjadi manja. Anak akan menyadari bahwa segala sesuatu dalam hidup tak akan selalu mudah dan butuh kerja keras.
Meningkatkan harga diri
Ketika melakukan tugas rumah, anak dapat merasa bangga dan mendapatkan rasa pencapaian. Anak juga akan merasa dihargai, karena bantuannya membuat ibu lebih baik. Dia juga merasa penting dan menyadari kemampuannya dalam membantu orang lain.
Belajar mengatur waktu
Tugas rumah merupakan bagian dari kehidupan dan mempelajarinya sejak kecil akan membuatnya terbiasa. Anak akan belajar untuk mengaplikasikannya ke dalam rutinitas dengan semua kegiatan lain, termasuk belajar dan bermain.
Belajar empati
Saat anak ikut serta dalam menjalankan tugas rumah, dia menyadari bahwa apa yang dikerjakan ibu bukanlah pekerjaan yang mudah. Nah, dari sini anak bisa lebih menghargai apa yang ibu lakukan. Ini membantu membangun ikatan yang lebih kuat antara orang tua dan anak.
Belajar kerja tim
Mengerjakan tugas rumah membuat anak belajar bekerja sama. Dia belajar menghadapi ketidaksepakatan dan tentang konsekuensi dari kegagalan melakukan tugas, saat dia dimintai pertanggungjawaban. Balita nantinya bisa membawa keterampilan ini ke sekolah, universitas, hingga tempat kerja.
Wah, ada begitu banyak manfaat ketika anak dilibatkan dalam mengerjakan tugas rumah. Akan tetapi, bagaimana cara untuk memulainya?
Cara Mengajak Anak Mengerjakan Tugas Rumah
1. Mulai dari usia balita
Cara mengajak anak mengerjakan tugas rumah sebaiknya dimulai ketika usia balita. Kamu bisa mulai mendorong anak untuk mengerjakan tugas rumah yang sederhana sejak dia berusia dua tahun. Beberapa hal yang bisa mereka lakukan adalah menyimpan mainan, memasukkan pakaian kotor ke keranjang cucian, dll.
Sementara untuk anak prasekolah bisa melipat pakaian kecil, memakai pakaian sendiri, belajar menyimpan barang-barang di tempatnya, dll.
Jika pada usia balita kamu belum sempat mengenalkannya, mulailah saat ini juga. Jelaskan apa saja manfaat belajar mengerjakan pekerjaan rumah.
2. Jangan tolak tawaran bantuan dari anak
Si buah hati biasanya sangat ingin membantu dan menawarkan bantuan, tetapi orang tua terkadang ragu untuk membiarkan anak melakukan apa yang diinginkan karena takut anak tidak mampu melakukannya atau khawatir tentang kekacauan yang harus dibersihkan. Padahal, ini adalah kesempatan yang bagus.
Selama itu bukan hal yang berbahaya seperti mengangkat panci panas atau membawa barang berat, biarkan anak membantu.
Jika tawaran anak terus menerus ditolak, sangat mungkin dia tidak mau lagi menawarkan bantuan karena penolakan yang kadung tertanam. Kalaupun apa yang sedang kamu lakukan tidak sesuai dengan usianya, tawarkan tugas lain yang lebih tepat.
Namun jika kamu menolak karena sedang terburu-buru, coba minta anak mengerjakan hal tersebut selama 5 menit. Meskipun pekerjaannya akan lebih berantakan, kamu harus ingat bahwa itu adalah bagian dari pengalaman belajar baginya.
Saat anak dapat melakukan tugas dengan caranya sendiri meski tidak sempurna, dia akan merasakan pencapaian dan akan berkeinginan untuk melakukan lebih banyak dan lebih baik di lain waktu. Mencoba setelah gagal juga merupakan pelajaran yang penting lo.
3. Berikan tugas berdasarkan usia dan gunakan bagan tugas
Sangat penting untuk menetapkan tugas sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Kamu dapat menggunakan daftar tugas sebagai referensi. Tetapi sebaiknya, sebelum memberikan tugas, ukur kemampuan anak untuk melakukannya. Perlu disadari bahwa kemampuan setiap anak tidaklah sama. Ini penting agar anak tidak merasa tertekan dengan tugas yang berat.
Nah, bagan tugas ini juga sangat membantu karena anak dapat mengetahui apa yang seharusnya dia lakukan. Anak juga termotivasi untuk melakukan tugas karena, di sore hari, dia bisa memeriksa tugasnya dalam bentuk grafik lucu.
4. Cara mengajak anak mengerjakan tugas rumah; Biarkan anak memilih tugasnya sendiri
Melengkapi poin di atas, saat kamu dapat memberikan tugas dan biarkan anak memilih apa yang dia sukai. Mungkin akan ada beberapa tugas yang disukai anak perempuan, tetapi tidak disukai oleh anak yang laki-laki-laki, begitupun sebaliknya.
Kamu dan anak juga dapat membuat kesepakatan untuk memutar tugas setiap minggu. Cara mengajari anak mengerjakan tugas rumah ini untuk menghindari tugas yang monoton dan tidak ada yang terjebak pada tugas yang tidak disukai terlalu lama.
Akan tetapi tetapkan beberapa tugas yang tidak boleh ditolak tak peduli apakah anak suka atau tidak suka. Contohnya, anak harus selalu diajari untuk membersihkan diri, membersihkan mainan, membersihkan tempat tidur, dan membuang sampah pada tempatnya.
Makanan untuk Menambah Tinggi Anak, Bukan Cuma Susu
Manfaat Melukis untuk Anak, Bukan Cuma buat Bersenang-Senang
5. Melakukan tugas rumah secara bersama-sama
Secara naluri, balita memang memiliki keinginan untuk membantu. Namun, jika tugas-tugas tersebut dilakukan sebagai sebuah tim, anak menjadi lebih termotivasi untuk melakukan tugas-tugas tersebut.
Dalam hal ini, kamu bisa membagi tugas yang lebih besar menjadi tugas yang lebih kecil dan beri tahu anak bagaimana jika semua orang membantu, maka tugas itu bisa diselesaikan dengan mudah.
Misalnya, ketika kamu sedang menyapu lantai, kamu dapat meminta anak untuk membersihkan perabotan dan meletakkan semua yang ada di lantai kembali ke tempatnya semula. Atau saat memasak makanan, mintalah anak untuk membantu mencuci sayuran dan memotongnya.
Kamu bisa membuat setiap sesi tetap menarik dengan berbagi cerita lucu ketika melakukan tugas bersama. Kamu juga dapat menunjukkan kepada mereka bagaimana melakukan setiap tugas sehingga bisa memastikan anak melakukannya dengan benar dan aman.
6. Cara mengajak anak mengerjakan tugas rumah; Buat jadwal
Dengan menetapkan waktu tertentu dalam jadwal anak untuk melakukan tugas rumah, anak dapat membantunya untuk bersiap. Lama kelamaan, rutinitas akan menjadi kebiasaan. Dengan kata lain, kamu akan meminta kerjasama yang lebih sedikit di kemudian hari karena dia sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Rutinitas bersama dengan bagan tugas membantu mengembangkan sistem yang bermanfaat bagi semua orang. Saat anak memiliki rutinitas, dia juga dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
Meskipun ini mungkin tak semudah yang terdengar, seiring waktu ketika anak sudah mengerti harapan yang ditetapkan untuknya. Tugas ini akan menjadi lebih mudah untuk anak dan juga untuk orang tua.
Untuk membantunya menyelesaikan tugas tepat waktu, kamu dapat memberikan instruksi seperti, “Kamu bisa bermain di luar setelah kamu memasukkan semua pakaian kotor ke dalam keranjang di dekat mesin cuci.”
Untuk anak yang lebih kecil, kamu dapat mendorongnya untuk menyelesaikan tugas dengan mengatur timer atau alarm. Sesuaikan timer dan minta anak untuk merapikan mainan sebelum berbunyi.
7. Cara mengajak anak mengerjakan tugas rumah; sabar
Tentu saja kamu harus sangat bersabar dalam menerapkan rutinitas baru ini. Tidak perlu terburu-buru ingin anak mampu mengerjakan banyak hal. Semua butuh waktu. Bersiaplah juga untuk menerima semua pekerjaan yang awalnya masih terlihat berantakan.
Sangat mungkin kamu akan melihat hasil lipatan baju yang aneh, lantai yang masih kotor, atau hal mengejutkan lainnya. Terima semua sebagai bagian dari pelajaran. Yakinlah Si Kecil akan menjadi lebih baik beberapa tahun lagi dan itu semua akan sepadan dengan usaha.
Kamu tidak perlu mengkritik atau memarahi, karena akan membuatnya enggan untuk melanjutkan. Sebaiknya, dorong upaya anak dengan sabar dan tunjukkan kepadanya bagaimana cara melakukannya dengan benar. Biarkan anak tahu jika partisipasinya memiliki peran penting dalam menjalankan rumah tangga. Tidak ada ruginya memberinya pujian, “Anak Mama hebat!”
8. Cara mengajak anak mengerjakan tugas rumah; Jangan memaksa
Inti dari mengerjakan tugas adalah untuk mengajari anak keterampilan hidup yang penting ketika dia nantinya akan hidup mandiri. Pada saat yang sama, kamu akan menerima bantuan, dan itu juga akan membuat hidup lebih mudah.
Akan tetapi, memaksakannya pada anak akan berdampak negatif.
Tujuan di balik membuat anak mengerjakan tugas rumah adalah untuk membuatnya menyadari potensi dan perannya sendiri dalam menjalankan rumah tangga. Tetapi, itu harus bersumber dari inisiatifnya sendiri.
Kamu bisa memulai dengan tugas-tugas yang anak sukai dan perlahan dorong dari sana, dengan juga memberikan penghargaan.
Nah itulah beberapa manfaat dan cara mengajak anak mengerjakan tugas rumah sejak usia dini. Si Kecil dapat belajar banyak dari melakukan tugas rumah tangga. Oleh karena itu, jangan ragu untuk memulainya sejak usia dini. Rutinitas ini akan melekat hingga dia dewasa kelak. Sebagai orang tua, kamu tidak mau kan terus-terusan cemas pada anak yang jauh di sana hanya karena dia tidak bisa menyalakan kompor sendiri?
Mungkin kamu berpikir untuk selalu memanjakan anak dengan berbagai alasan. Akan tetapi, dengan memulai semua sejak dini, kamu sudah mengajarinya sangat banyak untuk hidupnya kelak. Yuk, ajak anak mengerjakan tugas rumah bersama-sama.