Mengumbar Kemesraan di Media Sosial, Boleh Tidak Ya?

Mengumbar Kemesraan di Media Sosial – Mengumbar kemesraan di media sosial mungkin menjadi salah satu perilaku yang membuat bahagia. Pasalnya, orang bisa tahu bahwa kita bahagia bersama pasangan. Akan tetapi, kebahagiaan itu bisa saja berubah jika kita terlalu sering memamerkan foto atau video mesra ke media sosial. Bukannya menjadi hal baik, terlalu sering pamer kemesraan bisa jadi buruk.

Selain itu, teman-teman di dunia maya yang melihat konten itu pun bukan tidak mungkin akan merasa lelah. Bagaimana tidak lelah, setiap hari mereka disuguhi konten semacam itu.

Oleh karena itu, pasangan suami istri perlu untuk memutuskan dengan lebih bijak mengenai penggunaan media sosial. Cobalah untuk menahan diri untuk tidak mengumbar kehidupan pribadi atau kemesraan yang berlebihan. Ingat, segala hal yang berlebihan itu tidak baik lo. Nasehat ini bukan isapan jempol belaka.

Hm, kira-kira apa saja yang tidak seharusnya dilakukan pasangan suami istri di media sosial?

Mengumbar Kemesraan di Media Sosial dan Pantangan Suami Istri di Dunia Maya

1. Mengumbar Kemesraan di Media Sosial Setiap Hari

Mengumbar kemesraan di media sosial setiap hari bukanlah hal bijak. Kalau kamu dan pasangan tidak sedang berhubungan jarak jauh (long distance marriage) alias bertemu setiap hari, akan lebih baik jika tidak mengumbar kemesraan di media sosial.

Kan tidak perlu instagram untuk mengatakan “I love you” pada pasangan. Cukup berbisik langsung di telinga ketika di rumah. Biarkan pasangan mengetahui rasa sayang kamu kepadanya tanpa harus diketahui teman online. Pasangan akan merasa lebih dihargai.

Eh, bukan berarti kamu dan pasangan tidak boleh saling merayu lo. Hanya saja, jangan biarkan perasaan cinta yang tulus ini menjadi konsumsi publik. Cukup kamu dan pasangan yang tahu. Kamu perlu tahu bahwa pasangan yang memakai media sosial untuk mengungkapkan perasaannya atau memposting kebersamaan mereka kemungkinan besar memiliki perasaan tidak aman. Mereka merasa perasaan cinta itu hanya mereka yang merasakannya, tidak pasangannya.

2. Mengunggah Semua Momen Setiap Hari

Mungkin kamu dan pasangan sedang tidak ada pekerjaan atau beban tanggungjawab. Tetapi, bukan berarti harus mengunggah kebersamaan setiap hari dengan pasangan. Sedikit-sedikit upload. Memposting kemesraan dengan pasangan, terlebih yang halal bukan kejahatan siber, tetapi bisa memberikan citra tertentu mengenai kamu dan pasangan berdasarkan konten yang kamu bagikan.

Memberi tahu semua orang apa yang kamu dan pasangan lakukan secara terus-terusan setiap hari bisa membuat orang kelelahan melihatnya.

Cara Menyapih Anak dengan Mudah, Nomor 6 Penting

Menghadapi Balita Suka Memukul, Tetap Tenang dan Tetapkan Batasan

3. Sering Menyelediki Orang yang Menyukai dan Sering Berkomentar di Unggahan Pasangan

Kamu harus menyadari bahwa pasangan telah mempunyai kehidupan sosial sebelum menjalin hubungan denganmu. Artinya, pasangan telah mempunyai teman, kenalan keluarga, rekan kerja, dan lain sebagainya.

Jadi, kamu tidak punya alasan untuk menguntit orang yang aktif di media sosial pasangan. Apalagi jika harus marah-marah tanpa sebab kepada pasangan karena interaksi mereka di media sosial. Sikap kamu yang berlebihan justru menunjukkan bahwa kamu tidak percaya pada pasangan. Bisa juga kamu tidak benar-benar mempunyai hubungan yang sehat.

Kalau suatu ketika kamu menemukan orang lain aktif konten pasangan, jangan langsung menuduh sembarangan dan marah tanpa sebab. Sebaiknya, berpikirlah positif dan komunikasikan jika ada hal yang mengganjal.

4. Terlalu Detail Berbagi di Konten Media Sosial

Kalau kamu kerap mengunggah foto tengah di suatu tempat setiap hari, memposting rencana seanjutnya seperti mau makan apa nanti malam atau pakai baju apa sepertinya hanya membuang waktu. Sebaiknya, jangan terlalu detail menunjukkan apa pun di media sosial. Perlu disadari bahwa kamu dan pasangan mempunyai batasan.

Ada hal yang baik untuk ditunjukkan di media sosial dan ada yang tidak semestinya disembunyikan seperti masalah, curhat urusan rumah tangga, dan lain-lain. Jauhi media sosial ketika kamu sedang bermasalah. Kamu bisa mengandalkan pasangan untuk berbagai cerita. Yang juga penting, jangan berbicara dengan emosi.

5. Memperlihatkan Urusan Ranjang di media sosial

Coba deh kamu renungkan, apa kamu tidak ilfil ketika ada pasangan yang mengumbar kehidupan ranjangnya di media sosial? Sama, begitulah perasaan orang lain ketika kamu juga melakukannya.

Mengunggah meme nakal, berkomentar nakal, atau menampilkan video panas tentu tidak etis dilakukan. Anggaplah media sosial seperti taman terbuka di mana orang bisa melihat. Apa kamu tidak risih bermesraan di “tempat umum”? Jangan mentang-mentang sudah sah, jadi berbuat sesukanya.

Ketika kamu berkomentar mengenai hubungan intim yang kurang memuaskan di kolom komentar pasangan, kehidupan seksual kamu tidak akan lebih baik. Komunikasi yang dilakukan seharusnya lebih privat dan nyaman. Tidak perlu lah membuat orang tahu bahwa kamu sulit dipuaskan atau pasangan yang tidak pandai memuaskan. Kamu juga harus menjaga nama baik pasangan.

Mengumbar kemesraan di media sosial bag pasangan memang bukan kejahatan. Akan tetapi, menjadi kurang etis jika terus menerus dilakukan. Jadi, sudah siap untuk menjaga jari dan hati?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *