Dampak Pemakaian Kipas Angin untuk Bayi yang Harus Dipertimbangkan

Dampak Pemakaian Kipas Angin untuk Bayi – Dampak pemakaian kipas angin untuk bayi perlu benar kamu perimbangkan. Benda ini mungkin hampir selalu bisa dipastikan ada di setiap rumah di Indonesia. Ketika cuaca mulai panas, benda ini digunakan supaya kondisi suhu di dalam ruangan dapat kembali normal. Kamu mungkin juga menyalakannya ketika melihat si kecil kegerahan.

Kipas angin mungkin bisa membantu menyejukkan kamar bayi, namun kamu perlu tahu bahwa angin dari kipas tidak seharusnya langsung diarahkan pada tubuhnya. Hal ini bisa membahayakan si kecil. Kesehatannya bisa terganggu.

Kalau kamu termasuk yang orang kerap memakai kipas angin di rumah, sepertinya informasi ini penting untuk diketahui.

Dampak Pemakaian Kipas Angin untuk Bayi

1. Suhu Tubuh Turun hingga hipotermia

Penggunaan kipas angin untuk bayi khususnya di dalam kamar pasti sangat berguna untuk memastikan sirkulasi udara tetap baik. Akan Tetapi, penggunaan kipas angin tetap ada aturannya. Usahakan kamu tidak mengarahkannya langsung ke tubuh si kecil.

Anak bisa saja mengalami hipotermia jika udara diarahkan kepadanya. Terlebih lagi, udara yang dikeluarkan kipas angin menjadikan seisi ruangan bersuhu lebih dingin untuk kulit bayi.

Ketika mengalami hipotermia, tanpa disadari suhu tubuh bayi akan berkurang drastis dari suhu yang seharusnya. Penurunan suhu tubuh si kecil yang berada di bawah batas normal tentu akan membahayakan kesehatannya. Jangan sampai ya!

2. Risiko bayi mengalami dehidrasi meningkat

Memang penggunaan kipas di dalam kamar bayi memiliki tujuan yang baik. Tetapi, perlu diketahui bahwa pemakaian kipas angin yang diarahkan langsung ke tubuh bayi bisa membuatnya kekurangan cadangan air di dalam tubuh.

Kalau kipas angin terus menerus diarahkan kepada bayi, dia bisa mengalami dehidrasi dan kulit menjadi kering. Mengapa bisa begitu? Hal ini terjadi karena kadar air yang menjaga kelembaban semakin menipis dan berkurang. Nah, begitu bayi mengalami dehidrasi, dia akan lebih sering haus. Ini bisa menjadi tanda dia sudah terlalu lama terkena kipas angin.

3. Mengalami infeksi pernapasan akibat debu atau kotoran masuk ke paru-paru

Dampak pemakaian kipas angin untuk bayi bisa bertambah parah. Si kecil bisa mengalami infeksi pernapasan jika kamu sering mengarahkan kipas angin kepada bayi. Apalagi jika jarang membersihkannya.

Kamu perlu tahu bahwa debu yang menempel pada baling-baling hanya akan membuat alat ini jadi terlihat kotor dan tidak terawat.

Selain itu, kipas angin yang kotor dan jarang dibersihkan bisa menurunkan kualitas udara ketika dihirup oleh bayi. Debu atau kotoran dengan mudah terbawa angin dan masuk ke sistem pernapasan.

Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Kesehatan, Nomor 3 Tak Terduga

Ciri Sarapan Sehat untuk Anak Berikut 3 Resep Simpel

Mungkin kipas angin di rumah memiliki filter penyaring debu, namun hal ini bukan jaminan bayi tidak menghirup debu. Kalau hal ini kamu biarkan, bayi bisa terkena infeksi saluran pernapasan.

Oleh karena itu, jangan sampai kamu malas membersihkan kipas angin ya, terutama pada baling-balingnya. Tentu kamu tidak ingin buah hati mengalami gangguan kesehatan.

4. Meningkatkan risiko sinusitis pada Bayi

Penyakit sinusitis tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, namun juga bisa terjadi pada bayi. Sinusitis pada bayi dapat dipicu akibat udara yang dihasilkan oleh kipas angin mengubah suhu udara menjadi dingin.

Hal ini menyebabkan selaput lendir di dalam hidung juga mengering. Semakin kering selaput lender seseorang, semakin banyak produksi lendirnya. Nah, lendir berlebih akan berbahaya karena bisa menganggu saluran pernapasan. Ini yang dapat memicu iritasi sinus.

Eh, jangan anggap remeh sinusitis ya. Penyakit ini bisa menjadi sumber infeksi di susunan saraf pusat contohnya meningitis atau radang otak. Bukan cuma itu, si Kecil pun bisa memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik.

5. Udara dingin dari kipas angin dapat memicu terjadi masalah pada otot bayi

Ketika kipas angin terus digunakan untuk menjaga agar suhu kamar tidak panas, tanpa disadari diam-diam membawa dampak buruk. Selain empat masalah di atas, paparan angin yang secara langsung mengenai tubuh bayi juga bisa memicu terjadinya masalah otot.

Jadi, suhu dingin pada tubuh bayi akibat kipas angin perlahan-lahan berisiko terhadap penurunan produksi pelumas cairan otot serta bagian sendi. Akibat penurunan produksi ini, otot bisa menjadi kaku dan timbul nyeri otot. Si kecil pun menjadi lebih rewel karena kesakitan.

Kamu perlu memerhatikan kondisi ini karena si kecil belum mampu berbicara dan mengutarakan kalau ototnya terasa nyeri.  

Dampak pemakaian kipas angin untuk bayi di atas semoga dapat menambah wawasan sekaligus menjadi pertimbangan untuk menggunakan alat ini. Bukannya melarang kok. Tetapi, jangan arahkan langsung pada tubuh bayi. Hindari juga penggunaan putaran maksimal untuk ruangan sempit. Jangan sampai kesehatan si kecil menjadi taruhannya ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *